Selasa, 30 Juni 2009

Surat Cinta dari Sahabat Sperjuangan


UNTUKMU,
WAHAI PAHLAWAN KEJUJURAN


Pagi itu, 16 Juni 2009
Usai Sholat Subuh, kudengar tentang kabarmu, Adikku....Sedih dan seakan tak percaya.... itulah sebagian dari isi hati ini yang terasaApalagi....tak dapat kubayangkan bagaimana perasaanmu saat kau pun tahu hasil Ujian Akhir NasionalSempat terlintas dalam benak...kenapa ujian ini menimpa padamu, Adikku....Ukhti....seorang adik yang sholehah, aktiv, cerdas, ramah, dan bersemangat....Lantas diri ini pun tersadar...Begitu sayang Nya Allah padamu, hingga Dia berikan ujian ini kepadamu Teramat melimpah cinta Nya untukmu, maka Dia memilihmu dalam cobaan ini....Berat....kecewa....sedih....dan jutaan perasaan lain yang tak dapat kami ungkapkan, mungkin tengah bergejolak di dalam hatimu....
Kami tau...
Ukhti adalah korban Konspirasi Busuk Dunia Pendidikan
Ukhti adalah korban demi sebuah prestise dan penghargaan dunia
Karena kami tau, ukhti adalah pejuang kejujuran..
Disaat orang lain begitu senang dengan konspirasi itu, tapi ukhti tetap teguh dan istiqomah memegang nilai-nilai kejujuran...
Ukhti telah berkorban untuk melawan konspirasi ketidakjujuran

Tapi....ada hal yang harus Ukhti yakini....
yakinlah, SANGAT MUSTAHIL ALLOH tidak berpihak kepada KEBANARAN
yakinlah bahwa ini bentuk limpahan cinta dan kasih sayang Allah padamu.
Yakinlah bahwa Ukhti orang terpilih yang ingin Allah muliakan derajatnya di sisi-Nya. Yakinlah bahwa akan ada buah yang sangat manis, yang akan Ukhti petik di kemudian hari. Yakinlah bahwa setelah ini akan ada bentangan jalan kemudahan lain yang Allah janjikan.... Dan yakinlah... Alloh sedang menyiapkan sesuatu yang DAHSYAAT untukmu....
Satu hal lagi yang perlu Ukhti yakini....bahwa ukhti tidak sendirian... kami Saudara-Saudaramu senantiasa disini, dekat dengamu.... mendukung dan percaya padamu.....dan tentu saja Allah pun selalu bersama ukhti.Dan kau tahu, Adikku....Semakin diri ini tersadar kenapa Allah memilihmu dalam ujian ini....Saat kita berbincang di telepon tadi sore....kudengar suaramu yang sedih dan lemah....Tapi kau tahu, Adikku ....Di telinga ini yang terdengar adalah sebuah keikhlasan atas semua kejadian ini....Di telinga ini yang terdengar adalah sebuah ketegaran yang luar biasa....Ya....itulah mengapa Allah memilihmu....Bersabarlah, Adikku....bersabarlah....
Satu kesulitan, Alloh telah menyiapkan Dua kemudahanHanya lantunan do'a yang dapat kami sampaikan Semoga Allah menguatkan hatimu dan membukakan jalan kebahagiaan yang lain untukmu...Bangkitlah, Adikku...karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan...Bangkitlah, Adikku...karena perjalanan ini masih panjang....Bangkitlah, Adikku...karena ini adalah bagian dari perjuanganmu menggapai cita-cita...Bangkitlah, Adikku...wahai PAHLAWAN KEJUJURAN...Karena kami disini mendukung, mendoakan, dan selalu percaya padamu...itulah sebuah perjuangan....
Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan mengujinyaJika ia bersabar, maka Allah memilihnyaJika ia ridlo, maka Allah akan mensucikannyaJika kau rasakan beratnya kaki menapak dan letihnya bersabar,itulah indikasi dari jawaban mengapa perjuangan itu pahitKarena sesungguhnya syurga itu manisDalam kesakitan teruji kesabaranDalam perjuangan teruji keikhlasan

Arti Sebuah Kejujuran

Assalamu’alaikum. Bagaimana kabar sahabat hari ini? Semoga senantiasa berada dlm lindungan dan maghfiroh Allah, Amin. Di sini, saya ingin berbagi sebuah kisah tentang arti sebuah kejujuran. Ini adalah secuil kisah dalam episode kehidupanku.
Semoga bisa diambil hikmahnya.

Bismillah...
Saat itu, 16 Juni 2009.
Tepat pukul 07.00, pagi itu seperti biasa, saya beres2 rumah dan bantu ibu. Rencananya hari itu saya mau ke sekolah mengambil hasil Ujian Nasional. Namun, saat saya sedang sarapan, tiba2 ada wali kelas dan seorang guru yang datang ke rumah. Mereka ngobrol di ruang tamu bersama ibu. Usai sarapan, aku langsung menemui mereka. Dan saat itu, ku tahu tujuan mereka datang ke rumah...
Innalillahi wainnailaihi raaji’un... saat saya buka amplop yang diberikan wali kelas, saya temukan di dalamnya sebuah tulisan “TIDAK LULUS”. air mata ini sempat menetes, tapi segera saya hapus. Tak seharusnya saya meneteskan air mata, karena saya yakin Allah punya rencana yang indah untukku. Saya ingin seperti Bilal bin Rabah, yg ketika sebuah batu besar menimpanya, ia tetap tersenyum krn keimanannya dlm hati. Sahabat, saya mau cerita tentang pengalaman saya sewaktu Ujian. Sahabatku tau, ketika saya mengerjakan soal Ujian saya sempat menangis,
Sahabat tau knp? saya sedih dan kecewa melihat tmn2 yg mendapatkan kunci/bocoran. saya sempat mendpt sebuah gulungan kertas jawaban, tapi… Alhamdulillah, Allah msh memberikan utkku keimanan, sehingga selama ujian, saya jujur. Sahabat tau? Mungkin yg jujur ketika Ujian di sekolahku saat itu hanyalah saya seorang, Dan hasilnya, di sekolah, hanya saya yg tdk lulus. Tapi, saya tak pernah kecewa. saya justru bersyukur, itu artinya Allah msh sayang sama saya. saya jadikan ini semua sebagai ujian kesabaran. Dan salah satu episode dlm kehidupanku yang harus saya jalani.
Di dalam hati saya berkata, “Sesungguhnya UN bukanlah Tuhanku, nilai bukanlah Tuhanku. Tapi Tuhanku hanya Allah…”
Ya Rahman, semoga aku lulus di mataMU… Amin…

Sahabatku, kuatkan ana dgn do’amu…
Syukron. Semoga di balik semua ini kan tersimpan hikmahnya. Amin…

Jumat, 06 Maret 2009

Sketsa hidupku

Sketsa Hidupku

Aku lahir karena Cinta

Cinta Rabbku yang begitu luas

Cinta ayah ibu yang tak kan terbalaskan

Ku syukuri semua itu

Karena hidup ini tlah digariskanNya untukku

Agar ku pahami tujuan akhirku

Dan inilah sketsa hidupku

Yang penuh liku dan duri

Pahitnya hidup sering kurasa

Namun kusadari semua

Itulah kehidupan yang tak abadi

Aku tak ingin berkeluh padaNya

Karena ku yakin…

Ada manis Syurga yang menanti…