Jumat, 29 November 2013

Belajar dari Sang Murobbi



Mencari Spirit yang Hilang



“Ribuan langkah kau tapaki, pelosok negeri kau sambangi. Tanpa kenal lelah jemu sampaikan firman Tuhanmu. Terik matahari tak surutkan langkahmu, fatamorgana dunia tak hiraukan pandangmu. Semua langit bertasbih, sampaikan rahmat bagimu…”
        Sebuah nasyid yang menggugah hati kita semua, tentang perjuangan seorang da’i, yang dia mencintai Allah dan Allah pun mencintainya, yang lemah lembut terhadap sesamanya, dialah “Sang Murobbi”
        Sebenarnya aku sudah pernah menonton filmnya beberapa tahun yang lalu, tepatnya ketika masih berseragam putih abu-abu bersama teman-teman rohis. Film ini telah menginspirasi kami, bahwa dakwah, menyampaikan kebaikan dan mencegah kemungkaran, penuh dengan kerikil tajam yang senantiasa menghalau langkah ini, namun diceritakan, sang murobbi Ust. Rahmat Abdullah (alm) tak kenal jemu untuk menyebarkan warna Islam yang indah memesona.
        Aku kagum pada sosoknya yang begitu berkharisma, setiap pulang dari aktivitasnya pada malam hari, di saat orang-orang tengah terlelap, beliau bersedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tak mengetahui. Dia yang slalu tawadhu, mengajarkan pada keluarganya untuk saling menyayangi, memberi dengan ikhlas. Masih ku rekam dialognya, ketika seorang ibu datang ke rumahnya menyampaikan bahwa suaminya sakit, maka ust. Rahmat meminta istrinya memberikan beras yang hanya tinggal cukup untuk besok pagi. Maka beliau berkata, “Jika uang sudah habis, itu pertanda rizki akan segera datang..” ucapnya pada istri yang slalu setia menemani dan memberi motivasi. Allah itu Maha Kaya, kita tinggal minta sama Allah dengan diikuti ikhtiar yang maksimal.
        Begitulah pribadinya yang santun dan menyejukkan mata setiap orang yang memandangnya. Hingga di akhir hayatnya, begitu banyak orang yang merasa kehilangan dengan sosoknya. Maka ku saksikan, ramai orang yang bertakziah dan langit pun berduka dengan meneteskan butiran – butiran hujan yang menemani kepergiannya.
        Subhanalloh, semoga kelak akan banyak sosok seperti beliau, yang taat pada Allah dan meneladani ajaran Rasulullah. Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan diri kita dan menganugerahkan kepada kita keturunan yang sholeh dan sholehah yang menjadi jalan bagi kita untuk meraih ridho-Nya. Amiin… 

        Cilegon, 28 November 2013

Asyiknya Berselancar dalam Tulisan





Bagiku menulis itu mengasyikkan, apalagi menuliskan kejadian yang kita alamai sendiri maupun kisah pengalaman saudara-saudara kita. Semuanya terekam dalam tiap paragraph, dan kau akan tersenyum saat kembali membacanya, mengenang tiap episode dalam kehidupanmu. Kepingan masa-masa indahmu bersama sahabat, keluarga bahkan seseorang yang special membuatmu ingin kembali ke masa itu.
Mungkin kisah manis atau pahit, semua kan menjadi pelajaran berharga, karna pasti ada hikmahnya, dan saat kau menuliskannya, ia kan terkenang hingga kelak anak cucumu membacanya. Sebenarnya setiap orang pasti memiliki cerita unik masing-masing, bahkan lebih indah daripada sinetron-sinetron atau drama di TV.
Allah punya sejuta scenario buat hidup kita, dan aku yakin dibalik setiap kejadian tersimpan mutiara-mutiara hikmah yang bisa kita petik dan bagikan pada orang-orang terkasih. Menulis itu menuangkan segala ide dalam pikiran kita, so kita bebas menuliskan apa saja yang penting bermanfaat buat diri sendiridan pembaca.
Amat disayangkan jika momen terbaik bersama keluarga berlalu begitu saja tanpa terukir rapi dalam tulisan.  Bahkan Ali bin Ali Thalib pernah berkata, “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” Ilmu itu bisa datang dari mana saja, tidak hanya di sekolah, namun di tiap detik, ilmu bertebaran dimana-mana, tinggal kita mau mencari dan berusaha sekuat tenaga untuk mengamalkannya. Lalu kita share dan pahalanya tidak akan pernah putus jika orang lainpun ikut mengamalkannya.
Yup, dan menulis merupakan salah satu media dakwah yang mudah untuk dilakukan, dengan kita mencurahkan ilmu yang kita miliki dalam tulisan, lalu kita tag semua teman di social network, maka akan banyak orang yang terinspirasi dengan ilmu yang kita tuliskan. Oke, sekian dulu tulisan dari saya, semoga setelah ini akan lahir  penulis-penulis yang mampu mencatat sejarah peradaban..!! Selamat berselancar dalam tulisan.. (DMS) ^^

Cilegon, 28 November 2013

Rabu, 10 April 2013

Tentang Jinggaku

Ingin ku tulis kisah kita,

tentang hati yg jingga,

menanti di ufuk senja..

Bersama kata yg bungkam,

terhempas ombak biru..

Aku tahu, kau tahu, jiwa kita pun tahu..

bahwa cinta itu tak slalu jatuh,

karna ada harap yg tersemai,

membalut luka yg karam di nuranimu..

Aku hanya ingin menghapus sepi malam-malammu,

lewat ceritaku yg tak pernah usai merangkum,

setiap episode, air mata dan senyumanmu.. :)


Untuk jinggaku, sabarlah dalam penantian,.

Allah Maha tahu yg terbaik untuk hamba-Nya..

Senin, 21 Januari 2013

I’m a Motivator and I’m Not a Provokator




            Aku adalah seorang yang biasa-biasa saja sama seperti kebanyakan orang dengan waktu yang sama 24 jam, namun aku memiliki impian yang Ruarrr Biazzaa. Maka aku ingin memperkenalkan kepada seluruh masyarakat dunia, bahwa aku adalah seorang motivator dan aku bukanlah seorang provokator.
            Bukannya sok narsis apalagi pamer, tapi inilah diriku dengan segala kelebihan dan kekurangan yang aku miliki. Tahukan kawan, bahwa aku adalah motivator sukses, untuk diriku sendiri! Why?? Karena hidup ini milik diri kita sendiri, bukan kau, dia, atau mereka. Memang, Allah sudah menuliskan takdir kita masing-masing, namun kitalah yang menentukannya. Mau jadi apa kita? Itu ada pada pilihan kita sendiri.
            Kita mungkin pernah merasa tidak semangat untuk melakukan sesuatu dan kita membutuhkan sesuatu pula untuk mengembalikan gairah itu. Tapi tahukan kawan, motivasi terbesar itu sesungguhnya ada di dalam diri kita sendiri. Ya, kitalah seorang motivator itu, kitalah yang mampu mengubah hidup kita!
            Ketika kita merasa lelah dengan hidup ini, ingin kembali dan lari dengan semua masalah yang terjadi. Maka merenunglah sejenak, mengapa kita berada di sini?  Cita-cita apa yang teman-teman dambakan? Mengapa kita sudah berjalan sejauh ini? Ya, karena sesungguhnya kita mampu! Allah tidak akan pernah memberi ujian melebihi kesanggupan hamba-Nya. Ketika kita terjatuh 10 kali, maka bangkitlah 11 kali.
            Teman, pikirkanlah keadaan kita saat ini dengan orang-orang sukses di sekitar kita. Mereka memiliki waktu yang sama, tangannya dua, kakinya dua, sama halnya dengan kita. Oleh karena itu, kita pun pasti bisa lebih sukses dari mereka, kitalah yang menjalani hidup ini, dan amal terbaik apa yang sudah kita lakukan? Prestasi apa yang telah kita ukir untuk sejarah peradaban? Apakah kita sudah memberikan kebermanfaatan yang banyak untuk orang-orang di sekitar kita? Bukankah kita telah sama-sama mengetahui pesan dari Rasulullaah SAW, bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.
            Bangkitlah sekarang juga, buktikan pada orang lain bahwa kita bisa melakukan hal yang lebih dari apa yang mereka pikirkan tentang kita. Jangan hanya jadi provokator yang banyak bicara sedikit bekerja, namun jadilah motivator pembawa cahaya dan menerangi sekeliling kita, layaknya matahari, ia memiliki cahaya terbesar dan bisa memberi menerangi seluruh penjuru bumi.
            So, saatnya kita katakan bersama dengan lantang dan buktikan pada dunia, “I’m Motivator and I’m Not a Provokator!”
            Semangat mencoba! ^_^
“DMS” Cilegon, 20 Januari 2013

Rabu, 16 Januari 2013

♫♪♥Benarkah Kau Mencintaiku Karena Allah♥♫♪♥

Surat cinta dari seorang sahabat...

بِسْــــــــــــــــ
ــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Ikhwan..........................................

Jika kau mencintaiku karena Allah jangan dekati aku...

Jika kau mencintaiku karena Allah jangan menggodaku...

Jika kau mencintaiku karena Allah jangan merayuku....

Jika kau mencintaiku karena Allah jaga izzahmu denganku...

Jika kau mencintaiku karena Allah jangan menyentuhku...

Jika Mencintaiku karena Allah jagalah hatimu dan hatiku agar tetap Mencintai-Nya...

Jika kau mencintaiku karena Allah jangan menjadikan aku pacarmu...

Jika kau mencintaiku karena Allah pilihlah jalan yang Allah ridhai untuk mendapatkan hatiku...

Jika kau mencintaiku karena Allah menjauhlah jika kau tahu aku belum siap menerima pinanganmu...

Jika kau mencintaiku karena Allah bersabarlah mengungkapkannya di saat yang tepat....

jika kau mencintaiku karena Allah tak usah khawatir kita tak dapat bersatu, karena kita tidak pernah tahu apakah aku sudah baik untukmu dan kau baik untukku menurut Allah...

Jika kau mencintaiku karena Allah... Yakinlah, Jika aku memang di takdirkan Allah menjadi bidadarimu ,, kita pasti akan bersatu.

Jangan menodai kesucian cinta hanya karena nafsu semata...

Ukhty............................

Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa malu mendekatimu,apa kau tidak merasa takut terjerat padaku???

Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa malu dengan genit menggodamu,apa kau tidak merasa risih pada kegenitanku ???

Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa segan merayumu, apakah kau terbuai oleh bujuk rayuku???

Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tak bisa menjaga izzah ketika berdekatan denganmu, apakah kau tidak bisa menolakku dengan perisai malumu???

Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa merasa berdosa berani menyentuhmu, apakah kau tidak takut Allah murka padamu, masihkah kau percaya pada ucapanku? tak curigakah kau padaku? Tak inginkah kau menjauhiku??? atau karena kau telah terjebak ke dalam jurang cinta nafsu, sehingga kau tak mampu menolakku meski kau tau semua ucapanku " Mencintaimu Karena Allah" adalah palsu.

Ketahuilah ukhty...

Jika aku seorang ikhwan sejati Yang mencintaimu karena Allah.. Aku tidak akan berani menyentuhmu ,bahkan hatimu sekalipun... Karena aku malu pada Allah jika bayanganku mengacaukan kekhusuk'an ibadahmu...

Jika aku seorang ikhwan sejati yang mencintaimu karena Allah, aku tidak akan pernah berani merayumu, menggodamu, bahkan dengan bebas tanpa batas berinteraksi denganmu.. Karena kau belumlah halal bagiku. Aku malu jika harus membuatmu lebih banyak mengingatku dari pada mengingat-Nya. Aku malu jika harus menjadi seseorang yang membuat-Nya cemburu padamu karena kau rela melanggar larangan-larangan-Nya karena cintmu padaku.

Jika aku seorang Ikhwan sejati yang mencintaimu karena Allah aku tidak akan khawatir tidak dapat memilikimu karena tak mengungkapkan cintaku padamu sekarang meski saat ini aku begitu mengagumimu dan menginginkanmu menjadi bidadariku. Karena aku yakin jika engkau memang di takdirkan untukku ,engkau pasti akan menjadi milikku meski aku tak mengikatmu.. Bukankah jika Allah tidak mentakdirkan kita bersama di ikatpun pasti akan terlepas juga akhirnya??? Jadi untuk apa aku risau???

Ukhty...

Sadarlah... Jika aku seorang Ikhwan yang benar-benar mencintaimu karena Allah, aku hanya akan berani merayumu, menggodamu, dan menyentuhmu setelah engaku telah halal bagiku.


✿ܓ♥♪♫♥✿surat cinta dari "Ameera Afya Nurjannah" ✿ܓ♥♪♫♥✿