Sabtu, 15 Desember 2012

OKULUS

Di gerbang harapan kita bersua
berjanji menggenggam matahari
aku, kau dan dia tlah menjelma kupu-kupu
di kuntum mawar sunyi
bercerita tentang semburat senja
yang menggantung di kaki langit

Sempat kita terpisah jauh
saat rintik-rintik hujan mulai berselisih
beradu pada bumi laramu
hingga kilatnya silaukan
okulus

Tapi pelangi senja ini
masih lukiskan indahnya di hati kita.
karena okulus batinmu
menawarkan sejuta teka-teki
dan seringkali hadirkan imajinasi
yang menari di awan-awan putih

Ah, mungkin hanya dengan okulus hati kita
yang mampu mendefinisikannya

Terimakasih atas warna-warna
yang tlah kau lukiskan
di kanvas hidupku

Cilegon, 17 - 12 - 12

2 komentar:

  1. ini beneran tulisan sendiri??
    wew,. keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yupz, tulisan sendiri dong kang.. Alhamdulillaah.. Aa juga pasti bisa kok.. Bikinin puisi buat neng ya sayang.. ^^

      Hapus